#Latar belakang etos kerja windows#
It made a further $16 billion in revenue in 2008 through sales of its operating systems, which range from XP installations on netbooks, to Vista, to Windows Mobile to its server software. Google makes a negligible amount of money bundling its online apps for businesses, charging $50 a head annually - but mostly it just gives its online text editor, email and spreadsheet programs away.īy contrast, Microsoft sold $14.3 billion worth of Microsoft Word and PowerPoint and other business applications over the last nine months, making a profit of $9.3 billion. Google pulled in $22 billion in revenue in 2008, 97 percent of which came tiny text ads bought by the keyword and placed next to search results or on pages around the web. It is, however, not a death match - it’s more of an fight to see who will be the King of Technology, since both companies pull in their billions through completely different siphons and are unlikely to severely wound one another any time soon.
#Latar belakang etos kerja software#
In less than a week, Google announced an operating system to compete with Windows, while Microsoft announced that Office 10 will include free, online versions of its four most popular software programs - a shot at Google’s suite of web-based office applications.Īnd not more than a month and a half ago, Microsoft unveiled its new search engine Bing, which it hopes will steal market share from Google and finally make it real money online.įrom the news of it, it’s a full-blown tech battle, complete with behind-the-scenes machinations to sic government regulators on each other. “ Sedangkan untuk jasa interkoneksi internet (NAP/Network Access Point) izinnya dimiliki oleh 40 perusahaan, untuk jasa internet teleponi untuk keperluan publik (ITKP) oleh 25 perusahaan, dan untuk sistem komunikasi data (Siskomdat) oleh 7 perusahaan,” pungkasnya. Kabag Humas dan Pusat Informasi Depkominfo mengatakan, data perizinan jasa multimedia yang terdapat di Ditjen Postel menunjukkan bahwa sampai dengan saat ini jumlah izin penyelenggaraan yang masih berlaku untuk ISP dimiliki oleh 172 perusahaan.
Satu penyelenggara ISP yang dicabut izinnya karena tidak beroperasi : PT. Lima penyelenggara ISP yang dicabut izinnya karena permohonan sendiri : PT Telesindo Media Utama, PT Subur Sakti Putra, PT Metrodata Global Akses, PT Dayamitra Telekomunikasi, serta PT Uninet Bhaktinusa.Ĥ. Tiga penyelenggara ISP yang dicabut izinnya karena kelalaian memenuhi kewajiban menyampaikan laporan kinerja operasi tahun 2007 : PT Enciety Binakarya Cemerlang, PT Sae Plus, dan PT Gapura Global Komunikasi.ģ. Dua penyelenggara ISP yang dicabut izinnya karena tidak memenuhi kewajiban penyesuaian izin : PT Arus Nawala dan PT Quantum Aksesindo Nusantara.Ģ. Dikutip detikINET dari keterangan resmi Ditjen Postel, Kamis ():ġ. Ada 11 ISP yang menjadi korban pencabutan izin dengan berbagai latar belakang yang merundungnya. ‘Nyawa’ yang dimaksud adalah izin untuk menjalankan layanan yang selama ini mereka pegang. Tak tanggung-tanggung, regulator langsung mencabut ‘nyawa’ mereka.
Ditjen Pos dan Telekomunikasi melakukan langkah tegas kepada belasan penyelenggara jasa internet (internet service provider/ISP) yang dianggap tak serius menjalankan bisnisnya.